16 Mar 2016

Sampai Waktunya Nanti

Kalau aku tidak berlari mengejarmu, bukan berarti aku tidak takut kehilangan. Aku hanya tidak ingin bertindak berdasar ketakutan. Kalau aku tidak membanjirimu dengan pertanyaan, bukan berarti aku tidak menaruh perhatian. Aku hanya tidak ingin bertindak berdasar kecurigaan.

Berlarilah, sampai memang kau lelah. Sampai semua yang kau ingin tercapai sudah. Tak perlu kita pikirkan jarak. Jarak hanya akan mengukir rindu dan rindu melahirkan puisi. Tidak lebih. Pun aku tidak memintamu selalu ada, menghujaniku dengan pesan-pesan dimana dan sedang apa. Aku hanya perlu kamu mendorongku terbang, sampai menghilang dari pandang. Sampai aku benar-benar menyentuh bintang.

Bukankan dulu pernah kubisikkan, aku akan menyayangimu dengan berani. Jadi, tak apa kita saling membebaskan, sampai waktunya nanti kita berjalan beriringan.

Waktu itu, punggungmu membawa keberhasilan, dan genggamanku penuh bintang-bintang. Waktu itu, kita tak mengenal penyesalan, dan kita tak perlu memandang ke belakang.

No comments:

Post a Comment