Tidak ada yang benar-benar bebas di dunia ini. Begitu menurutku.
Kita memandang ke udara dan melihat burung-burung terbang. Kita berpikir mereka bebas. Kita memandang ke laut dan melihat ikan-ikan berenang. Kita berpikir mereka bebas. Tapi, bahkan kepak sayap mereka, gerak sirip mereka adalah hasil ikatan alam. Pernah dengar hukum Newton? Hukum Archimedes? Atau prinsip Bernoulli?
Kita memandang ke riak sungai, dan berpikir betapa beruntungnya mereka mengalir bebas. Kita berpikir mereka bebas. Tapi, bahkan sejak kita masih duduk di bangku sekolah dasar, kita sudah diajar air selalu mengalir dari tempat tinggi ke rendah. Sungai tidak mampu mengalir dari hilir ke hulu.
Kita memandang awan-awan, dan berpikir betapa beruntungnya mereka melayang bebas. Kita berpikir mereka bebas. Tapi, kita kadang lupa mereka bergantung pada angin. Angin yang juga seakan bebas, tapi sebenarnya tergantung pada pergerakan bumi dan tekanan udara.
Tidak ada yang benar-benar bebas di dunia ini. Begitu menurutku.
Bahkan kamu, gadis yang menyamakan dirinya dengan zat radikal bebas. Mungkin kamu selama ini mengira dirimu bebas tanpa cincin di jari. Benarkah? Bebas menentukan tujuan, bebas menentukan pilihan. Bebas pergi menjelajah dunia.
Tapi, benarkah pilihan-pilihanmu selama ini hanya karena kamu dan untukmu?
Pasti tidak.
Pilihan-pilihanmu tetaplah adalah hasil ikatan atau batasan, entah batasan dari mana atau dari siapa.
Jadi, jangan khawatir. Sebentar lagi, saat ada seseorang yang berjanji berjalan bersamamu, dalam susah dan senangmu, dalam sehat dan sakitmu, dalam miskin dan kayamu, kamu tidak akan kehilangan kebebasan. Apa yang selama ini kau kira kebebasan, hanya akan berubah bentuk.
Seperti air yang berubah menjadi uap dan uap berubah menjadi embun. Perbedaannya hanya ada pada batasan yang mengaturnya.
Lalu menjadi apa kebebasanmu berubah nanti?
Aku membayangkan kau bebas mencintai seseorang dan memberikan semua yang kau miliki. Kau bebas mendapatkan perlindungannya seperti kau bebas melayaninya dengan bahagia. Kau bebas berbagi mimpi dan menanggung doa. Kau bebas memberinya nasehat dan membiarkannya mengambil keputusan untukmu. Kau bebas memberikan hidupmu menjadi tanggung jawabnya.
Kau bebas dari menanggung segala sesuatu sendirian.
Selamat menikmati bentuk-bentuk kebebasanmu yang baru, zat radikal bebas. Kau pasti tahu hidup adalah rangkaian musim-musim. Dan setiap musim memiliki pesonanya sendiri. Tapi kita selalu bisa memilih untuk membuat boneka dengan hidung wortel atau mengumpat pada tumpukan salju. Seperti kita selalu bisa memilih mengeluhkan matahari atau menikmati segarnya es krim dengan potongan ceri.
Karena bahkan saat bersama, kau tetap selalu punya pilihan.
Dan musim semi kesukaanmu selalu akan datang, walaupun kau baru saja melewati masa musim dingin terburuk sekalipun.
* Ditulis sebagai hadiah pernikahan untuk Avina Anin Nasia.
Lalu menjadi apa kebebasanmu berubah nanti?
Aku membayangkan kau bebas mencintai seseorang dan memberikan semua yang kau miliki. Kau bebas mendapatkan perlindungannya seperti kau bebas melayaninya dengan bahagia. Kau bebas berbagi mimpi dan menanggung doa. Kau bebas memberinya nasehat dan membiarkannya mengambil keputusan untukmu. Kau bebas memberikan hidupmu menjadi tanggung jawabnya.
Kau bebas dari menanggung segala sesuatu sendirian.
Selamat menikmati bentuk-bentuk kebebasanmu yang baru, zat radikal bebas. Kau pasti tahu hidup adalah rangkaian musim-musim. Dan setiap musim memiliki pesonanya sendiri. Tapi kita selalu bisa memilih untuk membuat boneka dengan hidung wortel atau mengumpat pada tumpukan salju. Seperti kita selalu bisa memilih mengeluhkan matahari atau menikmati segarnya es krim dengan potongan ceri.
Karena bahkan saat bersama, kau tetap selalu punya pilihan.
Dan musim semi kesukaanmu selalu akan datang, walaupun kau baru saja melewati masa musim dingin terburuk sekalipun.
* Ditulis sebagai hadiah pernikahan untuk Avina Anin Nasia.
No comments:
Post a Comment