4 Aug 2015

Percakapan Hari Itu




Kau tahu, aku sungguh menyukai percakapan kita hari itu.

Percakapan saat kau membaca puisi-puisiku dan bertanya mengapa aku tidak mengirimkannya ke penerbit. Lalu, sehari kemudian, kau bertanya lagi. Kali ini kau menanyakan kapan aku akan menjadi penulis.

"Draft bab pertamaku hilang," aku menjelaskan.

Dan kau terbelalak tak percaya mendengar aku sedang menulis sebuah novel.

"Tentang kisah cinta dua manusia?"

"Belum tahu, mungkin tentang seorang gadis yang patah hati."

"Apakah itu kamu?" kau mencoba menebak.

Aku hanya tersenyum.

Kuulangi sekali lagi, aku sungguh menyukai percakapan kita hari itu. Percakapan dimana aku merasa sangat dipahami.



“A professional writer is an amateur who didn't quit.” 

No comments:

Post a Comment