8 Jun 2015

Siapa Yang Tahu

Kemarin ada yang mengingatkan aku tentang hidup yang sering kali memberi kejutan-kejutan kecil. "Siapa yang tahu?" begitu katanya. 

Siapa yang tahu kalau kita, yang tidak saling mengenal sebelumnya, dipertemukan di kota kecil berjarak tujuh ribu tiga ratus sepuluh mil dari kota tempat kita sama-sama tinggal. Siapa yang tahu kalau suatu malam, kita akan sama-sama merasa lapar dan memutuskan mencari makan berdua, sementara yang lain pergi berbelanja. Siapa yang tahu kalau kita akan kebetulan bertemu di perpustakaan, bicara tentang rencana perjalanan, lalu memutuskan pergi bersama. Siapa yang tahu kalau kita akan saling merasa nyaman, enjoying each other's company, sehingga selalu ada rencana-rencana selanjutnya.

Temanku itu juga bilang begini, "Maybe your days will never be the same again when you go back home..."

Yes, definitely maybe.

Karena siapa yang tahu kalau sekali lagi kita akan tinggal di kawasan yang berdekatan, hanya saja kali ini kita sudah saling kenal. Siapa yang tahu kalau setelah ini benar-benar akan ada sore-sore yang kita lewatkan di pojok-pojok ibu kota, seperti yang sering kau rencanakan. Siapa yang tahu kita akan mewujudkan janji kita masing-masing: kau mentraktirku di restoran ikan favoritmu dan aku membawamu ke toko kue kesukaanku. Siapa yang tahu kalau nanti kita benar-benar akan mengunjungi pulau-pulau berpantai indah, sekali lagi bertualang bersama. Siapa yang tahu kita benar-benar akan pergi ke kota tempat kau dibesarkan yang juga adalah kota tempat sebagian hatiku patah. 

Karena siapa yang tahu apa yang akan diberikan oleh hidup. Mungkin kejutan-kejutan kecil yang manis. Seperti hadiah yang diletakkan di bawah pohon natal, tak bisa dibuka sampai pagi menjelang. Kau tahu, memang ada hal-hal yang sebaiknya dibiarkan begitu saja dalam genggaman ajaib kehidupan. Kali ini, kita cuma perlu belajar berjalan dengan waktu yang kadang menentukan sendiri arah yang dia mau. Karena apa perlunya melawan waktu, kecuali kalau kita ingin merasa sakit dan lelah memaksakan sesuatu. Jadi biarkan saja kejutan-kejutan itu sekarang disembunyikan waktu, sampai nanti kita bisa membukanya satu demi satu.


#NulisRandom2015
#HariKetujuh

No comments:

Post a Comment