Kemarin aku melihat bekas luka itu di tangan kirimu. Sebuah sayatan. Memanjang dari pergelangan tanganmu. Tipis, hampir tidak kelihatan. Tapi aku tidak bertanya itu bekas luka apa.
Seingatku kamu jarang bicara tentang bekas luka. Luka apa saja. Bahkan ketika mengenang seseorang yang pergi dari hidupmu beberapa tahun yang lalu, kau tidak menunjukkan bekas luka itu. Kau hanya menceritakannya dengan biasa seakan peristiwa itu sudah tidak berarti apa-apa.
Ah, bekas luka memang bukan topik yang menyenangkan. Dia adalah sebuah paksaan untuk mengingat apa yang begitu ingin dilupakan. Dia adalah bentuk kerapuhan yang mungkin ingin disembunyikan. Tapi dia juga adalah bentuk kekuatan dan keberanian untuk bertahan.
Mungkin suatu hari aku akan memintamu bercerita tentang bekas lukamu, meski mungkin sudah tidak ada yang bisa kulakukan dengan bekas luka itu.
#MenulisRandom2015
#HariKelimabelas
No comments:
Post a Comment