30 Aug 2012

Sangria Wine

Ketika aku membuka pintu kamar, kau dan istrimu berdiri berdampingan dengan raut menenangkan. Tidak ku tangkap sedikitpun keheranan di wajahmu meskipun aku berdiri dengan mata sembab dan hidung merah. Kalian masuk bahkan tanpa kupersilakan.

Masih belum ada ucapan apapun?" tanyamu.

Aku menggeleng lesu.

Sekilas aku melihatmu ekspresimu. Kukira aku akan mendengar lagi segala nasehatmu soal lebih baik aku tidak lagi memikirkan dia. Tapi tidak, kau tidak mengatakan apapun. Kau justru mengaduk-aduk ranselmu dan mengeluarkan sesuatu. Sebotol minuman.

Tentang Perahu Kertas

Banyak orang bilang Perahu Kertas mengecewakan mereka karena tidak seberat Supernova. Bagi mereka Perahu Kertas biasa saja bila dibandingkan dengan Supernova. Mungkin karena Perahu Kertas tidak rumit. Mungkin karena Perahu Kertas tidak aneh. Mungkin karena Perahu Kertas tidak menyengat seperti listrik di tubuh Elektra atau mengagetkan seperti sosok Bodhi yang penuh dengan tato.

Mungkin...

Tapi untukku, Perahu Kertas tetaplah perahu yang layak untuk diikuti kemana ia berlayar. Dia memang bukan Titanic yang dengan gagah berlayar di Pasifik. Perahu Kertas mungkin hanya perahu biasa yang berlayar di sungai kecil tak bernama, membawa kita ke tempat yang mungkin bahkan tidak ada di dalam peta. Dermaganya bukanlah dermaga yang membuat kita terpesona, tapi dermaga yang membuat kita merasa seakan kita pernah kesana sebelumnya. Nama dermaga itu Deja Vu.

Dreamy Path

Dua hari yang lalu, aku bangun pagi dan merasa sangat lelah. Jadi aku memutuskan tidak masuk. Bolos? Entahlah. Yang jelas aku mengirimkan pesan kepada atasan, "Sepertinya saya masuk angin, pak." dan bosku yang iseng itu malah menyuruhku bersiul. And my face was like this (-.-")  

Akhirnya aku tidur sampai siang lalu memutuskan pergi ke Blom M. Di Plaza Blok M ada spa-house yang baru dibuka. Sedikit pijatan mungkin akan membuat aku lebih rileks. Pijatannya tidak seenak mbok-mbok yang biasa ku panggil ke rumah. Tapi lumayan. Punggungku sudah tidak  terasa seperti lempengan besi. Setelah itu creambath, tidak senyaman yang diharapkan tapi pijatan di punggung selalu menyenangkan. Aku seperti di-recharge kembali.

29 Aug 2012

Terapi Kata

Ada yang benar-benar telah pergi.

Dan aku menemukan diriku bersembunyi di kedai kopi. Secangkir hazelnut. Secangkir cokelat. Tapi tak pernah kopi. Ada cinnamon roll yang baunya mengingatkanku pada toko roti kecil di kota paling indah yang pernah kukunjungi.

Aku mulai mengetikkan kisah-kisah. Semua yang adalah  terjemahan dari perasaan. Perasaan yang beterbangan seperti kupu-kupu, jauh di kedalaman hati. Perasaan yang membawa nyeri.