Setelah lelakon, tertinggal tanya, "Apakah Sie Teng San benar mencintai Hwan Li Hoa?"
Kata temanku, "Iya, dia mencintainya. Itulah kenapa dia marah saat Li Hoa tidak terbuka. Itulah kenapa dia marah saat Li Hoa menyimpan sendiri ceritanya."
"Dan Teng San butuh pengakuan"
Aku tercekat. "Tapi bukankah cinta adalah memberi kesempatan? Setidaknya untuk mendengar sebuah alasan?"
- Kedua -
Setelah lelakon, tertinggal pertanyaan, "Apakah Sie Teng San benar mencintai Hwan Li Hoa?"
Kata temanku, "Iya, dia mencintainya. Itulah kenapa dia marah saat Li Hoa membawa sisa masa lalunya. Itulah kenapa dia marah saat Li Hoa membuat cerita saat dia tak ada"
"Tapi Lin Hoa hanya butuh diterima," kataku.
"Dan Teng San butuh kebanggaan."
Aku tercekat. "Tapi bukankah cinta adalah memberi kesempatan? Setidaknya untuk mendengar sebuah alasan?"
- Ketiga -
Setelah lelakon, tertinggal pertanyaan, "Apakah Sie Teng San benar mencintai Hwan Li Hoa?"
Kata temanku, "Iya, dia mencintainya. Itulah kenapa dia mau mengharap dalam hukuman. Itulah kenapa pada akhirnya dia mengingkari pengakuan dan kebanggaan."
"Jadi akhirnya semua bergantung pada Li Hoa."
"Tapi Li Hoa menerima."
Aku tercekat, "Sungguh cinta adalah memberi kesempatan. Setidaknya untuk mendengar sebuah alasan."
* Hasil menonton pentas Teater Koma : Sie Jin Kwie di Negeri Sihir. Ini pertama kalinya saya melihat Teater Koma secara langsung, setelah selama ini hanya mendengar nama besarnya. Terkesima dengan totalitas setiap pendukung acara, pun kesetiaan pada panggilan hatinya : dunia teater yang mereka cinta. Hasilnya, saya jatuh cinta dengan Teater Koma.
hahaha.... cinta atas dasar kekuasaan seh
ReplyDelete@ami : haha, cinta atas dasar labil >,< *kasi nama dong kalo komen :)*
ReplyDelete