14 Jul 2015

Hanya Saja Rasanya Menyenangkan

Biasa saja. Hanya berebut buku, berlomba membacanya lebih dulu. Lalu percakapan tengah malam, tentang sang protagonis yang naif, gadis ilalang yang jatuh cinta tapi gengsi, dan cupid yang jarang mandi. Ada yang menganggap itu romansa. Entah. Hanya saja rasanya menyenangkan.

Biasa saja. Hanya mengusir bosan ke padang pinggir kota, berjalan di antara pepohonan dan memunguti buah-buah pinus. Ada cerita tentang kenangan masa kecil bersama ayah masing-masing, pelesiran ke kebun sawit dan perjalanan naik motor menyusuri persawahan. Rusa mengamati diam-diam di kejauhan dan ayam hutan terbang tiba-tiba dari balik semak. Ada yang merasakan renjana. Entah. Hanya saja rasanya menyenangkan.

Biasa saja. Hanya percakapan di dapur pukul tiga pagi, saat penghuni rumah lain tertidur. Ada setangkup roti tawar, dua gelas susu cokelat dan ide-ide jenaka. Ada yang menangkap cinta dari tawa berderai di bawah tangga. Entah. Hanya saja rasanya menyenangkan.

Jika memang harus diberi makna, entah apa, karena semua hanya peristiwa biasa, berlangsung sewajarnya. Hanya saja rasanya menyenangkan.



No comments:

Post a Comment