30 Aug 2012

Tentang Perahu Kertas

Banyak orang bilang Perahu Kertas mengecewakan mereka karena tidak seberat Supernova. Bagi mereka Perahu Kertas biasa saja bila dibandingkan dengan Supernova. Mungkin karena Perahu Kertas tidak rumit. Mungkin karena Perahu Kertas tidak aneh. Mungkin karena Perahu Kertas tidak menyengat seperti listrik di tubuh Elektra atau mengagetkan seperti sosok Bodhi yang penuh dengan tato.

Mungkin...

Tapi untukku, Perahu Kertas tetaplah perahu yang layak untuk diikuti kemana ia berlayar. Dia memang bukan Titanic yang dengan gagah berlayar di Pasifik. Perahu Kertas mungkin hanya perahu biasa yang berlayar di sungai kecil tak bernama, membawa kita ke tempat yang mungkin bahkan tidak ada di dalam peta. Dermaganya bukanlah dermaga yang membuat kita terpesona, tapi dermaga yang membuat kita merasa seakan kita pernah kesana sebelumnya. Nama dermaga itu Deja Vu.

Ada seorang teman yang membandingkan Perahu Kertas dan Supernova. Aku hanya menanggapinya dengan ringan, karena untukku keduanya adalah perwujudan yang berbeda. Tidak untuk dibandingkan. Waktu itu aku bilang begini,
Aku membaca semua buku Dee. Aku suka semua. Tapi aku menemukan perbedaan. Buat aku, Supernova adalah favorit bagi otakku. Tapi Perahu Kertas adalah favorit bagi hatiku. Well, setelah Recto Verso sebenarnya.
Banyak orang bilang Perahu Kertas itu biasa, tidak ada rumit-rumitnya. Tapi justru karena itu aku jatuh cinta. Karena Perahu Kertas begitu sederhana. Tapi lihatlah, apa yang sederhana itu bukan berarti murah. Dee menulis Perahu Kertas seperti membubuhkan label Zara pada sebuah tanktop dan mengubahnya menjadi barang mewah. 
Sederhana bukan berarti tidak berkualitas. Justru menulis novel cinta remaja tanpa terjatuh menjadi picisan dan klise perlu kepiawaian dan kematangan penulisnya. Perahu Kertas berhasil menjadi istimewa, bahkan tanpa tokoh 'tidak biasa' (baca: aneh) seperti Bodi atau Elektra atau Zahra.

Tentang filmya, memang bukan tipe film yang akan membuat hatimu meledak dengan sensasi. Tapi film ini lebih seperti makan gula-gula kapas : lumer begitu cepat, tapi meninggalkan kenangan manis. Lalu tiba-tiba kamu merasa, hidup ini sungguh layak dijalani.
Jadi mengapa tidak duduk di tepian jendela. Bawa secangkir orange juice dan cheese cake. Lalu mulailah berlayar di halaman-halaman Perahu Kertas. Cukup memikirkan Supernova. Kali ini biarkan otakmu sedikit beristirahat, dan biarkan hatimu berkelana di dermaga.
d(^.^)b #radarsaturnus

 

No comments:

Post a Comment