Kurang dari satu jam, saya dan Fia harus meninggalkan Birmingham. Saya kembali ke Leicester dengan kereta, sementara Fia harus mengejar bis antar kota ke London. Disini, bis antar kota itu familiar dengan sebutan coach. Menuju ke halte bis, untuk kesekian kalinya kami melewati sebuah kafe yang menarik. Desainnya mengingatkan saya pada film-film klasik yang menampilkan wanita-wanita dengan rok mengembang. Saya mengajak Fia menghabiskan waktu disana. Nama kafe itu The Shakespeare, dan sepertinya mereka menyajikan fish and chips.
Memasuki The Shakespeare, saya baru sadar kalau apa yang saya kira kafe, ternyata adalah sebuah pub. Botol-botol bir nampak memenuhi etalase. Buat saya, sama sekali tidak masalah. Tapi bagi Fia, gadis berjilbab yang menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah, botol-botol itu agak mengintimidasi. Tapi dia sangat pengertian ketika saya memesan ginger beer. Sementara Fia masih setia dengan cokelat panas kesukaannya.
Bir jahe ini otomatis masuk daftar favorit saya |