Setiap kali melihat rak buku, barisan buku yang berdiri tegak di dalamnya. Hujan yang mengawali November, bangku taman, lampu yang berwarna sendu dan cerita kecil di balik secangkir teh. Selalu ingat sahabat perempuanku nan jauh di sana, perempuan dengan sejuta mimpi, sejuta keinginan untuk melangkahkan kaki mengelilingi dunia.
Puisi singkat ini ditulis oleh sahabat saya Febri. Kami sama-sama mencintai perjalanan, walaupun dia adalah Gadis yang Mencintai Laut, sementara saya adalah Gadis yang Mencintai Langit. Febri suka bermain ombak dan pasir di pantai, bersama keheningan dan angin yang mempermainkan rambutnya. Dia adalah seorang gadis yang lembut hati, tapi tegas pada apa yang ia percayai.
Setiap kali saya lupa untuk berjalan dengan kepala tegak, Febri adalah orang yang mengingatkan saya bahwa hidup saya adalah hidup yang diinginkan begitu banyak orang.
Puisi Febri seperti penanda betapa ia mengenal saya dan mimpi-mimpi saya. Saya tahu saya beruntung memiliki sahabat yang mengingat saya dalam banyak hal kecil yang ia temui. Bukankah persahabatan adalah tentang saling mengingat saat pelukan terasa jauh dan waktu tidak saling berpapasan?
No comments:
Post a Comment