Andaikan Waktu

Kenapa saat pekerjaan begitu banyak, maka kata-kata juga menumpuk di otak, mendesak minta disusun dalam baris-baris kalimat. Lalu rupanya musim hujan memang sudah berlalu, juga sore-sore meringkuk di kasur dengan secangkir susu cokelat yang mengepul.

Tiba-tiba aku ingat sesuatu. Apa yang aku ingin kerjakan, seandaianya punya lebih banyak waktu.

Belajar piano.

Belajar dansa.

Belajar bahasa Perancis dan Spanyol.

Menyelesaikan proyek cross-stitch 

Membaca semua buku Pramoedya.

Merenung dan menulis puisi

Tapi rupanya waktuku terserak dalam lembaran kertas-kertas, cahaya mesin fotokopi dan bunyi printer yang hilang timbul.






*ingin tidur seharian dan memimpikan sesuatu yang manis.