'terima kasih sudah berdoa,
ternyata keajaiban memang ada.'
katamu tiba-tiba,
dan kita tertawa bersama.
pada keajaiban,
biarkan kata-kata dalam kisah kita menemukan rima.
karena seperti makna tawa kita,
keajaiban itu sungguh ada.
aku percaya.
#MenulisRandom2015
#HariKesembilanbelas
29 Jun 2015
26 Jun 2015
What Does It Mean to be Close to You?
It means that I should prevent myself from spending too much time pondering the proximity between us. For listening to your voice singing in the room next door, or hearing the sound of your peculiar steps outside my window, or smelling the scent of vodka and gin when you walk by, surely will draw a trace of meaning only me understands. The meaning that would leave me feels like standing between the edges.
For being close to you, each and every day, means I would spend too much time pretending I am busy making tea while I try so hard to decide whether I will stay where you are or go back to my room, close the door, and feel sorry for not being there.
#MenulisRandom2015
#HariKedelapanbelas
24 Jun 2015
Bersulang!
: Daniel Sasongko
untuk waktu yang penuh dengan puisi dan kopi
untuk pesan-pesan tentang rubrik sastra di Kompas Minggu
untuk halaman-halaman buku dan daftar putar lagu-lagu
untuk hujan dan percakapan malam-malam
untuk ulang tahunmu tahun ini,
bersulang!
#MenulisRandom2015
#HariKetujuhbelas
untuk waktu yang penuh dengan puisi dan kopi
untuk pesan-pesan tentang rubrik sastra di Kompas Minggu
untuk halaman-halaman buku dan daftar putar lagu-lagu
untuk hujan dan percakapan malam-malam
untuk ulang tahunmu tahun ini,
bersulang!
#MenulisRandom2015
#HariKetujuhbelas
Lovespoon
Namanya Ceris Owen. Dia adalah nenek yang menjadi host saya dalam sebuah weekend home stay bersama penduduk lokal. Dia tinggal sendirian di Wrexham, sebuah kota kecil di Wales, hanya bersama seekor anjing labrador tua bernama Duty. Sepertinya kegiatannya sehari-harinya hanya seputar menjadi host bagi mahasiswa-mahasiswa asing, minum teh bersama teman-temannya dan mengajak Duty berjalan-jalan.
Kami tidak banyak berkeliling saat itu. Musim dingin di Wales sangat berangin dan sungguh merepotkan. Kami menghabiskan sebagian besar waktu kami di mobil, berkeliling di jalanan pedesaan Wales sambil melihat salju di puncak-puncak pegunungan. Tapi Ceris sempat mengantar saya ke kota kecil di dekat Wrexham, yang sayangnya namanya tidak bisa saya ingat.
Kami tidak banyak berkeliling saat itu. Musim dingin di Wales sangat berangin dan sungguh merepotkan. Kami menghabiskan sebagian besar waktu kami di mobil, berkeliling di jalanan pedesaan Wales sambil melihat salju di puncak-puncak pegunungan. Tapi Ceris sempat mengantar saya ke kota kecil di dekat Wrexham, yang sayangnya namanya tidak bisa saya ingat.
Hal pertama yang dia lakukan adalah membawa saya ke toko souvenir dan menyuruh saya membeli lovespoon. Ya, sendok. Tapi tentu saja bukan sendok yang sering kita temui di meja makan, ini adalah sendok cinta, terbuat dari kayu, dengan ukir-ukiran indah pada pegangannya.
Toko souvenir yang kami kunjungi menjual lovespoon dengan berbagai ukuran. Semakin besar maka ukirannya semakin rumit dan harganya semakin mahal. Saya memilih sendok yang paling kecil, yang paling murah, namun bentuknya menurut saya cukup bagus. Jujur saja, saya sebenarnya tidak terlalu tertarik pada lovespoon itu, tapi ya sudahlah, saya tidak bisa tidak membelinya atau Ceris akan kecewa.
Di perjalanan pulang Ceris bercerita tentang lovespoon, yang kini menjadi oleh-oleh khas Wales.
Dia bilang lovespoon adalah tanda cinta dari seorang pria untuk gadis impiannya. Tradisi ini muncul sekitar abad ke-17 dan menjadi populer sampai abad ke-19. Waktu itu, ketika seorang pria menemukan gadis yang ia cintai, ia akan membuat sebuah lovespoon dan memberikannya kepada gadis itu sebagai tanda lamaran. Si gadis bisa saja menerima lovespoon dari banyak pria dan memajangnya di rumahnya tanpa menerima lamaran pria-pria itu.
Ceris bertanya apakah saya sudah menemukan pria yang saya cintai. Saya bilang belum. Lalu dia menyuruh saya menyimpan lovespoon yang saya beli. Suatu hari nanti, jika saya menemukan pria yang bisa mencuri hati saya, saya harus memberikan lovespoon saya untuknya.
Saya tidak menyangka perjalanan saya ke Wales akan melibatkan hal-hal romantis seperti ini.
Ceris bertanya apakah saya sudah menemukan pria yang saya cintai. Saya bilang belum. Lalu dia menyuruh saya menyimpan lovespoon yang saya beli. Suatu hari nanti, jika saya menemukan pria yang bisa mencuri hati saya, saya harus memberikan lovespoon saya untuknya.
Saya tidak menyangka perjalanan saya ke Wales akan melibatkan hal-hal romantis seperti ini.
Tapi mungkin ide Ceris cukup menyenangkan. Mungkin suatu hari, ketika ada seorang pria yang menyatakan perasaannya, saya akan memberikan lovespoon itu sebagai tanda saya memiliki perasaan yang sama. Tapi, itupun kalau lovespoon saya tidak hilang entah kemana, karena saya sungguh tidak berbakat menyimpan barang-barang berharga.
#MenulisRandom2015
#HariKeenambelas
22 Jun 2015
Bekas Luka
Kemarin aku melihat bekas luka itu di tangan kirimu. Sebuah sayatan. Memanjang dari pergelangan tanganmu. Tipis, hampir tidak kelihatan. Tapi aku tidak bertanya itu bekas luka apa.
Seingatku kamu jarang bicara tentang bekas luka. Luka apa saja. Bahkan ketika mengenang seseorang yang pergi dari hidupmu beberapa tahun yang lalu, kau tidak menunjukkan bekas luka itu. Kau hanya menceritakannya dengan biasa seakan peristiwa itu sudah tidak berarti apa-apa.
Ah, bekas luka memang bukan topik yang menyenangkan. Dia adalah sebuah paksaan untuk mengingat apa yang begitu ingin dilupakan. Dia adalah bentuk kerapuhan yang mungkin ingin disembunyikan. Tapi dia juga adalah bentuk kekuatan dan keberanian untuk bertahan.
Mungkin suatu hari aku akan memintamu bercerita tentang bekas lukamu, meski mungkin sudah tidak ada yang bisa kulakukan dengan bekas luka itu.
#MenulisRandom2015
#HariKelimabelas
Subscribe to:
Posts (Atom)